Fakta tentang Rambut Kemaluan Wanita

SALAH satu tanda pubertas yang dialami baik pria dan wanita adalah tumbuhnya rambut kemaluan. Rambut kemaluan yang tumbuh sejak remaja bertumbuh di sekitar organ intim, selangkangan, dan kadang-kadang di bagian atas dalam paha.



Rambut kemaluan wanita, khususnya, secara alami bervariasi pada tiap etnis atau genetik. Pendek hingga panjang, jarang hingga tebal, ada juga yang lurus hingga keriting. Yang perlu diketahui adalah, warna rambut kemaluan tidak selalu sama dengan rambut kepala.

Perbedaan distribusi rambut pada pria dan wanita terutama akibat dari perbedaan tingkat hormon androgen saat pubertas terjadi. Kebanyakan orang akan mencukur rambut kemaluan mereka dengan alasan untuk menjaga kebersihan diri.

Beberapa mungkin membiarkannya tumbuh liar dan memeliharanya dengan cara masing-masing. Namun seberapa jauh Anda tahu tentang fakta-fakta seputar rambut kemaluan dan penanganannya? Berikut penjelasannya, Senin (10/8/2015).

Cukur rambut setelah menstruasi

Yang terbaik untuk melakukan wax atau mencukur rambut kemaluan adalah setelah haid. Hal ini bisa menjadi acuan, karena daerah genital Anda cenderung terasa sakit dan lembut pada minggu menjelang menstruasi.

Rambut kelamin menjadi media penularan infeksi

Menurut laporan, kita mentransfer rambut kemaluan saat berhubungan seks. Rambut kemaluan bisa dihinggapi banyak bakteri dan hal-hal buruk lainnya, yang menjadi alasan mengapa menjaganya tetap pendek atau mencukurnya bisa menjadi ide yang baik.

Kutu rambut kemaluan dapat merambat jauh

Dokter memperingatkan bahwa kutu di rambut kemaluan dapat pindah ke ketiak, alis, kulit kepala, bahkan kumis Anda.

Namun memelihara rambut kemaluan ada positifnya juga

Salah satu alasan besar mengapa rambut kemaluan ada adalah untuk mencegah gesekan selama hubungan seksual. Bahkan studi dari sumber lain menunjukkan bahwa rambut kemaluan bisa mencegah infeksi tertentu dan memberi aroma khas yang menarik lawan jenis.